Dokumentasi Mardin Baklava Kemang
Menu sultan di Mardin Baklava Kemang bernama Dry-aged Truffle Butter Tomahawk Wagyu Gold 24 karat didampingi dengan kondimen garam laut dan daun rosemary segar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN – Restoran Mardin Baklava di Kemang, Jakarta Selatan, berani tampil beda dengan menyuguhkan salah satu menu spektakuler.
Restoran asal Turki itu menjual makanan dengan harga sultan. Seporsi makanan, harga itu tentu bikin geleng kepala.
Menu itu bernama Dry Aged Truffle Butter Tomahawk Wagyu Gold 24 karat dengan harga Rp 25 juta!
Co-founder Mardin Baklava, Abdulrahman mengatakan daging steak berlapis emas seberat 1,5 kg ini hanya dibuat bila ada pesanan. Minimal pemesanan 2 hari sebelumnya.
Daging tomahawk yang diambil dari rusuk sapi dibakar dengan temperatur rendah selama 1,5 jam.
Daging sudah melalui proses dry-aged beef with butter truffle.
Artinya, daging sapi difermentasi dengan mentega truffle kemudian digantung agar kering dengan waktu yang lama. Tujuannya untuk melembutkan daging.
Setelah matang, baru daging steak dilapisi emas 24 karat.
Tak usah khawatir, emas yang menyelimuti daging steak bisa dimakan.
“Lapisan emas ini memang khusus buat makanan jadi bisa dimakan,” ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Senin (15/1/2021).
Daging steak emas ini disajikan dengan 3 macam saus. Saus beef jus reduction, saus krim kental jamur dan saus blackpepper.
Selain itu, didampingi dengan 3 jenis pilihan kentang yaitu kentang dauphinoise, kentang dengan taburan saffron dan kentang fondant.
Menu ini juga disajikan dengan kondimen garam laut dan daun rosemary segar.
Bagaimana, anda tertarik dengan menu sultan ini?
Menjual Baklava Pertama di Jakarta
Si mungil Baklava diam-diam mulai menginvasi lidah warga Jakarta.
Kakak adik asli Turki, Abdulrahman Suud dan Rafae L Suud lah yang memperkenalkan camilan mungil khas Turki ini melalui Mardin Baklava Patisserie.
Meski buka saat pandemi, Kafe Mardin Baklava malah mengundang rasa penasaran para duta besar di sana.
Berbeda dengan cabang pertamanya di Cipinang, kini Mardin membuka cabang kedua dengan konsep kafe yang lebih mewah di Kemang.
Memasuki awal pintu kafe, kita sudah disuguhkan dengan berbagai bentuk Baklava di depan.
Berbagai pastri mungil itu tersaji di dalam etalase. Di ruang tengah, terdapat dapur terbuka dan dua bar kopi. Salah satu bar kopi itu menyajikan secangkir kopi khas Turki yang dibuat di atas pasir panas.
Selain itu, interior ruangannya juga terlihat megah dengan nuansa gelap . Beberapa bagian dilengkapi dinding berbatu bata ekspos. Berbagai lukisan juga terpampang di dinding kafe.
Tempat duduk pun semuanya menggunakan sofa dan bangku tunggal yang nyaman.
Bekas rumah megah di Kemang ini disulap menjadi kafe yang terlihat mewah.
Jumlah menu yang disajikan pun terbilang lebih banyak ketimbang menu baklava di Cipinang, cabang pertamanya.
Abdul mengatakan cabang kedua di Kemang ini memang memiliki konsep yang berbeda dengan sebelumnya.
“Semuanya di cabang kedua kita tingkatkan kualitasnya. Dari penyajian, interior peralatan dan lain-lain. Lebih terlihat mewah,” ungkapnya kepada TribunJakarta.com.
Bisa dibilang, Abdul berani membuat cabang kedua di Kemang saat pandemi belum berlalu.
Sebab, ia ingin berdamai dengan situasi ini. Malah, Abdul menganggap pandemi sebuah tantangan yang harus dihadapi.
“Kita melawan ombak. Kalau kita buka di waktu normal itu buka tantangan. Kalau mau sukses harus berani ambil tantangan. Kita harus hidup dengannya (pandemi),” tambahnya.
Abdul juga tak lupa menerapkan protokol kesehatan di kafe seperti menyediakan hand sanitizer, pengecekan suhu dan penerapan jaga jarak antar pengunjung.
Selama pandemi, lanjut Abdul, banyak duta besar dari sejumlah negara datang ke sini.
Sembari berbincang, mereka menikmati sajian camilan khas Turki buatan Kafe Mardin.
Bahkan, ruangan VIP pun dipesan oleh sebagian dari mereka.
“Mereka bukan datang sekali tapi beberapa kali dalam satu bulan,” pungkasnya.
Kafe Mardin Baklava berada di Jalan Kemang Utara, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan buka setiap hari dari Jam 11.00 WIB – 22.00 WIB.
Kopi Pasir
Kafe Mardin Baklava tak hanya menjual sajian mungil camilan khas Turki saja.
Kalau anda penggemar kopi, anda bisa coba ke sini menikmati kopi signature khas Turki.
Kopi khas Turki ini dibuat dengan cara unik.
Namanya, sand coffee. Kopi dimasak di atas pasir panas kemudian langsung dihidangkan di meja.
Tangan pelayan hanya memutar-mutar gelas tembaga di atas pasir seketika kopi berbuih-buih.
Tak sampai hitungan 5 menit, kopi sudah matang.
Sesudah matang, lalu dituangkan ke dalam gelas cangkir dan langsung disajikan.
Co founder Mardin Baklava, Abdulrahman mengatakan konsep sand coffee sudah tak asing lagi sebenarnya di Indonesia.
Namun, bedanya, di sini sand coffee berkonsep bar.
“Ini pertama di Indonesia. Kopi pasir berkonsep bar,” ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Abdulrahman melanjutkan kopi juga didatangkan langsung dari Turki. Ottoman Coffee dan Turkish Coffee bisa dicoba.
Saya sempat menyeruput segelas Ottoman Coffee. Rasanya tak terlalu pahit dan tentu saja nikmat.
Abdulrahman mengatakan beberapa alat juga didatangkan dari Turki langsung seperti mesin pemanas dan pasirnya.
Saya sempat melihat cara pembuatannya di media sosial bertagar sand coffee.
Baca juga: Mayat Ibu Ditumbalkan, Pria Ini Bukan Dapat Berlian Malah Masuk Bui: Ada yang Narik Ibu Saya
Baca juga: Promo Weekday Indomaret Sampai 16 Februari 2021, Sari Roti hingga SilverQueen Beli 2 Gratis 1
Banyak penjual kopi pasir di beberapa negara yang juga menjualnya. Ada yang dari gerobak, kedai hingga restoran.
Menurut Abdulrahman, kopi pasir di Turki juga banyak dijual di tepi jalan.
“Tapi kalau di Indonesia, yang berkonsep bar hanya ada di sini,” pungkasnya.
Menyeruput kopi pasir bisa menjadi penetralisir saat anda menyantap manisnya baklava di sini.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Penampakan Daging Steak yang Dilapisi Emas 24 Karat Seharga Rp 25 Juta di Mardin Baklava Kemang, https://jakarta.tribunnews.com/2021/02/15/penampakan-daging-steak-yang-dilapisi-emas-24-karat-seharga-rp-25-juta-di-mardin-baklava-kemang?page=4.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga